EKSISTENSI MANUSIA: IDE PENCIPTAAN DAN SUBJEK KARYA FOTO
Pitri Ermawati
Bila ditilik dari Pameran-pameran JMMK yang digelar pada tahun-tahun sebelumnya pada umumnya, dan pada tahun 2021 ini pada khususnya, eksistensi manusia atau keberadaan manusia tampak tetap menjadi ide penciptaan karya sekaligus subjek favorit dalam fotografi.
Dalam “Psikologi Eksistensial: Suatu Pengantar”, Koeswara (2002) mendeskripsikan konsep eksistensi manusia ke dalam empat jenis, yaitu, kebersamaan dan cinta, pertentangan, keterasingan dan kesepian, serta kematian. Menurut genre fotografinya, eksistensi manusia yang ditampilkan dalam karya-karya foto Pameran JMMK#13 ini terdiri atas human interest, potret, dan abstrak; yang divisualkan baik dengan medium foto berwarna maupun foto hitam putih; dengan porsi seluruh badan, setengah badan, serta bagian badan tertentu.
Foto human interest piktorial dan bergaya moii indie secara serta-merta mudah dikenali pada karya Muhammad Elvisto. Pada karya yang berjudul “Morning Activity”, Elvisto merekam sepotong kehidupan sederhana namun terasa mendamaikan hati, yang berlokasi di sebuah jalan Desa Milir, Blitar, Jawa Timur. Penduduknya tampak hangat bertegur sapa ketika bertemu di sebuah jalan desa yang rindang oleh pepohonan, dengan latar belakang kabut yang cukup pekat. Cahaya matahari pagi yang kekuningan tampak lembut dibiaskan oleh kabut tersebut, yang menambah hangat suasana interaksi tiga orang manusia di sana. Hal ini mengingatkan fitrah manusia sebagai maskhluk sosial yang perlu saling mengenal dan saling perduli.
Foto potret konseptual yang berkaitan erat dengan ranah psikologi ditampilkan oleh Muhammad Nurjati. Foto ini bernuansa hitam putih, dengan pengaplikasian warna selektif melalui olah digital pascapemotretan. Melalui judul “Ada dan Tiada”, divisualkanlah seorang laki-laki dengan wajah tertunduk, memegang topeng berhiaskan bunga-bunga yang berwarna-warni, dan di belakangnya berdiri sesosok manusia dalam cahaya terang yang rupa wajahnya tidak jelas terbaca. Karya ini mengekspresikan rasa kehilangan orang terkasih yang mampu membuat seseorang kehilangan arah dalam menjalani kehidupan, namun akhirnya ia menemukan penggantinya, dan kembali menjalani kehidupan normalnya setelah ditolong oleh sosok yang dikasihinya itu.
Foto abstrak yang berjudul “Meraih Suatu Keinginan” karya Adinatasya Luthfiyyah R memvisualkan bagian tubuh manusia yakni dua tangan, yang mengarah ke atas, terikat tali rami, dan di sela-sela jarinya tertancap bunga putih-kuning bertangkai hijau. Foto hitam putih ini mendapatkan sentuhan warna hanya pada bagian bunga dan tangkainya saja, yang dilakukan melalui olah digital pascapemotretan sebagaimana karya Nurjati. Karya ini merepresentasikan sebuah keinginan yang disimbolkan dengan bunga. Dalam kehidupan manusia, terkadang terdapat keinginan yang tidak mudah digapai. Untuk mewujudkannya, manusia acap kali harus melalui banyak rintangan baik kecil maupun besar, yang dalam karya ini disimbolkan dengan tangan terikat. Oleh karena itu, selayaknyalah manusia berusaha lebih keras untuk memutuskan ikatan tali tersebut, demi menggapai keinginan yang diidam-idamkan.
Dari empat jenis eksistensi manusia yang telah dikemukakan, karya-karya foto yang ditampilkan dalam pameran JMMK#13 ini menggambarkan tiga di antaranya. Menurut konsep tersebut, kebersamaan dan cinta tergambar pada karya Elvisto “Morning Activity”; pertentangan tergambar pada karya Adinatasya “Meraih Suatu Keinginan”; adapun keterasingan dan kesepian serta sekaligus kebersamaan dan cinta tergambar pada karya Nurjati “Ada dan Tiada”.
Berkehidupan di dalam masa yang masih dibatasi oleh pemerintah melalui program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena virus corona ini, mobilitas dan interaksi antarmanusia menjadi berkurang secara signifikan. Rasa dan esensi “sebagai manusia” seakan menyublim seiring dengan ‘apa-apa’ digantikan oleh gawai dan perangkat lunak yang senantiasa berada dalam genggaman. Dalam banyak hal, eksistensi manusia telah tergantikan, dan itu membuat jiwa-jiwa manusia lambat laun menjadi kering kerontang. Semoga karya-karya yang tersaji dalam pameran virtual ini dapat mengingatkan kembali akan arti penting eksistensi riil manusia dalam segala dimensi kehidupan.
Referensi
Koeswara. (2002). Psikologi Eksistensial: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Offset.
Home – JMMK#13
Sambutan Rektor ISI Yogyakarta
Sambutan Dekan FSMR
Kuratorial Program Studi Fotografi
Karya Program Studi Fotografi
Kuratorial Program Film dan Televisi
Karya Program Film dan Televisi
Kuratorial Program Animasi
Karya Program Animasi