Judul :  Seekor Laki-Laki
Nama : Muhammad Faqih Ash Shidqie Az Zaenurey
Tahun Produksi : 2022
Format : Skenario

Sinopsis

Naskah film fiksi “Seekor Laki-Laki” mengangkat cerita tentang seorang laki-laki, kepala desa mendapati istrinya berselingkuh, semenjak kejadian itu ia mulai meragukan kejantanan dan kekuasaannya. Kisah ini berangkat dari kerapuhan maskulinitas yang kemudian berovolusi menjadi prilaku maskulin merusak. Tanpa disadari maskulinitas beracun dapat berkembang dan berdampak pada lingkungan keluarga, relasi interpersonal, kelompok masyarakat, ruang publik, hingga stabilitas ekonomi-politik. Cerita dituturkan dengan menerapkan teori negative change arc: fall pada karakter protagonis dalam sturktur cerita tiga babak sebagai formula yang membawa karakter menuju titik terburuk dan tetap meyakini kebohongannya. Negative change arc: fall dapat digunakan

Judul :  Nandurin Karang Awak: Prelude
Nama : Sri Made Satria Parabawa
Tahun Produksi : 2022
Format : Film Dokumenter

Sinopsis

Desa adat Trunyan merupakan desa yang terletak di pesisir pantai Danau Batur. Kepercayan Hindu-bali yang terdapat di desa ini sedikit berbeda dengan mayoritas kepercayaan umat Hindu di bali, Film ini akan menyajikan bagaimana masyarakat Trunyan melaksanakan Upacara Ngusaba Gede Kapat Lanang yang mementaskan Barong Brutuk; Upacara yang dilaksanakan 2 tahun sekali ini merupakan Upacara besar (Piodalan) yang hanya dilaksanakan oleh masyarakat Trunyan. Upacara ini menjadi simbolis upaya masyarakat Trunyan untuk melestarikan kebudayaan dan kepercayaan yang sudah turun menurun diwariskan oleh leluhur di Desa Trunyan.

Judul : Penggunaan Teori Mise-En-Scène Untuk Menghadirkan Adegan Kritik Sosial Dalam Film Berjudul Midah Dan Badai Di Dapur
Nama : Nisa Rizkya Andika
Tahun Produksi : 2022

Sinopsis

Perkembangan media komunikasi begitu pesat apalagi di tengah pandemi virus corona, meberkisah tentang kegilaan di sebuah negeri. Kegilaan ini terjadi sejak lama, dengan sekat-sekat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Kedua kegilaan ini dikisahkan oleh seorang pemuda bernama Azul yang hidupnya berada dalam kebimbangan diantara dua pilihan. Konsep mise-en-scène dalam film Midah dan Badai di dapur akan diimplementasikan dalam element berupa setting, make up, wadrobe, lighting, dan juga bloking. Dalam bukunya Andre Bazin menyebutkan bahwa pembuat film dengan pendekatan mise en scene berkonsentrasi menciptakan makna dengan storytelling dalam satu gambaran frame yang utuh. Sehingga konsep utama film Midah dan Badai di dapur yaitu, bagaimana element mise en scene tersebut dibuat untuk membangun adegan kritik sosial dalam keseluruhan visualnya.

Judul : Makna Di Balik Dualisme Karakter Tokoh Utama Pada Film Mulholland Dr. (2001) Melalui Analisis Semiotika Rolland Barthes
Nama : Alieneta Firdausi
Tahun Produksi : 2022

Abstrak

Film Mulholland Dr. (2001) disutradarai oleh David Lynch menampilkan dua cerita yang berbeda dengan karakter yang diperankan oleh aktor yang sama. Hal tersebut melatarbelakangi adanya interpretasi dari beberapa kritikus film, reviewer, dan penikmat film bahwa film ini menampilkan dua realita. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan menelaah makna di balik dualisme karakter tokoh utama pada film Mulholland Drive dengan analisis semiotika Rolland Barthes. Proses diawali dengan melakukan pengelompokkan antara plot mimpi dan realita. Lalu penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif, diawali dengan menganalisis Scene yang memunculkan tokoh utama pada plot mimpi dan realita dengan teori semiotika Rolland Barthes kemudian melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati dengan pembacaan kritis sebagai tambahan pendalaman, sehingga mendapat makna dan mitos di balik dualisme karakter tokoh utama pada plot mimpi dan realita. Melanjutkan hasil tersebut, dilanjutkan dengan memahami alasan adanya kesamaan karakteristik pada dua realita yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Mulholland Dr (2001) dibangun dalam bingkai yang mencampuradukkan mimpi dan realita dengan menebarkan unsur-unsur dualistik di dalamnya dan menghasilkan makna dan mitos yang berbeda atau malah berbanding terbalik pada sifat dualistik yang sama. Serta alasan adanya tendensi kesamaan karakteristik pada dua realita yang berbeda.