Kolaborasi Membangun Koneksi Visual Global

oleh: Rahmat Aditya Warman, S.Pd., M.Eng.

Di tengah mudahnya akses informasi dan batas geografis yang hampir tanpa sekat, film animasi muncul sebagai jembatan universal. Ia melampaui batasan bahasa, budaya, dan geografi. Animasi merupakan kanvas tempat imajinasi dapat dieksplorasi secara bebas, menciptakan dunia-dunia baru yang penuh kejutan, karakter yang tak terlupakan, dan cerita yang dapat menggugah emosi.

Pameran dan Penayangan Karya Fakultas Seni  Media Rekam Dies Natalis ISI Yogyakarta yang ke-41 mengangkat tema Kolaborasi Seni Media Rekam untuk Konektivitas Global.  Pada pameran ini, karya animasi yang dipamerkan berjumlah 30 karya, yang terdiri dari 10 karya tugas akhir mahasiswa dan 20 karya hasil pembelajaran kuliah mahasiswa. Dua karya mendapatkan prestasi di ajang kejuaraan nasional. Karya animasi yang dipamerkan merupakan hasil kolaborasi dari mata kuliah yang sudah dijalankan selama satu semester perkuliahan.

Karya tugas akhir mahasiswa yang dipamerkan menghadirkan cerita-cerita yang menarik, menggugah emosi, dan disajikan secara kreatif, seperti karya Unggah-ungguh, Geger Geden, Metanoia, maupun First Step. Beberapa karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antar mahasiswa yang menempuh studi akhir.  Kolaborasi semacam itu mampu memperkaya kedalaman naratif dan kompleksitas visual dari karya yang dihasilkan. Penonton dapat menyaksikan beragam pendekatan artistik dan teknis yang merefleksikan inovasi mahasiswa dalam menciptakan karya tugas akhir.

Karya hasil pembelajaran mata kuliah yang terpilih merupakan luaran dari mata kuliah dasar animasi, gambar digital, animasi simulasi, dasar pemodelan 3D, dan pengembangan serial animasi. Karya mata kuliah dasar animasi menampilkan video animasi pendek hasil kolaborasi dengan mata kuliah penyutradaraan. Karya yang dipamerkan menampilkan bagaimana karakter mampu bergerak secara dinamis dan fleksibel, menerapkan 12 prinsip animasi.

Karya gambar digital memamerkan ilustrasi 2D yang memukau dengan berbagai tema, seperti fantasi, makanan, lingkungan, dan antropomorfisme. Karya ilustrasi 2D yang ditampilkan bersifat global, menampilkan budaya lokal dan internasional. Contohnya, Sang Hyang Anantaboga menampilkan ilustrasi mitologi Jawa-Bali, dan Musketeer Sword’s yang mengangkat kisah seorang musketeer mencari pedang legenda. Karya ilustrasi makanan seperti Semangkuk Ramen dan JIAOZI memvisualisasikan ramen dan jiaozi secara realistis. Karya ini disandingkan dengan ilustrasi makanan lokal mie ayam berjudul Seporsi Kenikmatan dan Sruput Nikmat.

Tak hanya ilustrasi 2D, pameran ini juga menampilkan ilustrasi 3D melalui karya Empty Loudness. Karya ini merupakan hasil dari mata kuliah Dasar Pemodelan 3D. Tema yang diangkat adalah tentang suasana kehidupan di rumah yang menampilkan beberapa objek benda sekitar, kendaraan, karakter manusia, dan hewan. Empty Loudness menceritakan tentang seorang pria yang sedang bertinju sehabis berpesta untuk kembali membangkitkan sisa-sisa energi yang dimilikinya. Empty Loudness menampilkan visual dengan pencahayaan yang cukup baik serta warna dan tesktur yang sesuai dengan judul yang digunakan.

Karya The New Sriwijaya dan Rote Island Traditional Clothes memamerkan simulasi pakaian tradisional. Karya ini merupakan hasil dari mata kuliah animasi simulasi. Dalam mata kuliah tersebut, mahasiswa mempelajari proses pembuatan simulasi pakaian yang bergerak natural saat karakter mengenakannya. Karya The New Sriwijaya mengaplikasikan motif pakaian tradisional Kerajaan Sriwijaya pada model busana kontemporer. Sementara itu, karya Rote Island Traditional Clothes menampilkan simulasi busana adat suku Rote dengan berbagai motif filosofis. Simulasi ini mendemonstrasikan bagaimana teknologi dapat melestarikan warisan budaya dan menampilkannya dalam konteks modern. Kedua karya ini memperlihatkan kolaborasi antara seni, sejarah, dan inovasi digital dapat dilakukan dengan cukup baik.

Naskah dan story bible dengan judul Tora: Perjalanan Terakhir menghadirkan kisah menarik berlatar suku Toraja, tentang perjalanan tokoh utama yang menghadapi konflik tak terduga. Karya ini, merupakan hasil mata kuliah pengembangan cerita animasi serial. Naskah dan story bible yang dipamerkan menunjukkan kemampuan mahasiswa membangun narasi kompleks yang kaya akan budaya serta mampu melakukan riset dan kreativitas dalam penciptaan dunia cerita yang orisinil.

Terdapat 2 karya yang mendapatkan prestasi dengan memperoleh juara di ajang kompetisi nasional. Karya ilustrasi poster dengan judul No Pain, No Gain oleh Hapsari Tri Buana Khoirunnisa memperoleh Juara 1 dalam lomba desain poster berbahasa inggris yang diadakan oleh Universitas Riau. Ilustrasi poster ini menceritakan Seorang anak SMA yang terus menerus mencoba meraih impiannya walaupun banyak hambatan yang dihadapinya. Karya desain karakter dengan judul Satria Loka Penjaga Dimensi Budaya oleh Mustofa Abil Batuly mendapatkan juara 2 dalam lomba desain The Spirit of Nusantara yang diadakan oleh Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang. Desain karakter ini mengkolaborasikan unsur teknologi masa depan dengan  budaya tradisional dalam visualisasinya.

Karya-karya film animasi yang dipamerkan membuktikan semangat kolaborasi sebagai inti tema pameran ini. Setiap frame, karakter, dan narasi yang ada merupakan hasil pertukaran ide, keahlian, dan perspektif antar mahasiswa atau antar tugas mata kuliah. Kolaborasi ini terjadi tidak hanya di balik layar, tetapi juga termanifestasi dalam tema-tema yang diangkat oleh film atau ilustrasi itu sendiri. Sinergi kreatif ini menciptakan karya-karya yang kaya dan multinasional. Proses kolaboratif tersebut menekankan pentingnya berbagi visi dalam menghasilkan konten yang relevan secara global. Dengan demikian, pameran ini menunjukkan bagaimana seni media rekam mampu menumbuhkan konektivitas dan pemahaman lintas budaya.