Sambutan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Pameran dan Penayangan Karya Tahunan FSMR dalam rangka
Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera.
Om Swastiastu. Namo Buddhaya. Salam Kebajikan.

      Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kita dapat menyaksikan kembali karya-karya seni dalam bentuk pameran dan penayangan karya dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta. Pada tahun ini, tema besar Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta adalah “Menuju Indonesia Emas: Akselerasi SDM Kreatif dan Inovatif”. Tema ini dicetuskan untuk menangkap semangat visi kebangsaan nasional yang mencetuskan jargon Indonesia Emas pada tahun 2045. Momentum dies natalis kali ini ingin turut mengambil bagian dalam semangat nasional itu, terutama dari perspektif pendidikan dan seni sebagai fokus dari lembaga ISI Yogyakarta. 

      Salah satu ciri utama dari perkembangan zaman adalah kecepatannya. Dalam beberapa tahun terakhir, laju perubahan telah meningkat secara signifikan, didorong oleh pesatnya inovasi teknologi dan keterkaitan dunia global. Percepatan transformasi teknologi dengan penemuan teknologi baru seperti teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tak ayal akan mempengaruhi cara masyarakat untuk menjalani tata kehidupan kedalam bentuk kegiatan yang tidak terbayangkan sebelumnya.  Perubahan teknologi AI merupakan penemuan kemampuan mesin di bidang ilmu komputer yang berbasis internet berupa data  gambar (visual seperti foto dan video) dan data non-gambar (teks bahasa atau angka) untuk melakukan tugas yang dianggap serupa atau menstimulasi  kecerdasan manusia dalam mesin program komputer agar sama supaya sama seperti halnya otak manusia. Teknologi ini mampu untuk berfikir kritis, menganalisis data, memahami pola dan mendeteksi objek  dengan cara  meniru cara kerja inteligensi dan mata manusia dalam melihat dan mengenali objek hingga membuat keputusan  yang rumit.

     Contoh penggunaan teknologi  AI dalam dunia media rekam seperti dunia fotografi bisa diibaratkan seperti dua sisi koin yang berbeda. Di satu sisi, teknologi AI dalam dunia fotografi mampu menawarkan kemudahan untuk menyelesaikan pekerjaan kompleks menjadi  lebih cepat, mengurangi tingkat kesalahan, efisien dan memungkinkan untuk bereksperiman dalam penciptaan karya  sesuai dengan ekspresinya. Di sisi lainnya, teknologi ini juga bisa menjadi bumerang dalam penciptaan karya seni, karena teknologi AI dapat mengganggu ekosistem dunia fotografi dan memungkin dapat menggeser peran seniman fotografi di masa yang akan datang. Walau demikian, perkembangan teknologi itu masih   tetap  membutuhkan tenaga dan intelegensi manusia untuk menciptakan karya seni fotografinya.

      Perubahan ini merupakan peluang yang menarik sekaligus tantangan yang signifikan bagi perguruan tinggi seni. Perubahan teknologi AI ini membuat Perguruan Tinggi Seni  terutama seni media rekam harus selalu mengikuti perubahan tersebut secara dinamis dan terus merus menyesuaikan perkembangan teknologi agar lebih kreatif, inovatif dan produktif.  Bahkan Perkembangan dan perubahan teknologi ini dapat mempengaruhi tatanan berkesenian dalam dalam penciptaan karya seni media rekam. Perkembangan teknologi ini yang harus diantisipasi, disambut dan dimanfaatkan secara optimal serta mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, karena melalui perkembangan teknologi  dapat menciptakan  kemungkinan baru dalam eksplorasi dan ekspresi seni dapat terwujud sesuai dengan kebutuhan. secara kreatif dan inovatif.

    Dengan semangat “Menuju Indonesia Emas: Akselerasi SDM Kreatif dan Inovatif” sebagai tema Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta ini adalah sebuah momentum  yang tepat untuk melakukan sebuah percepatan dan lompatan seni secara komprehensif. Sehingga, ISI Yogyakarta harus lebih fokus mempersiapkan peningkatan SDM yang unggul dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan bisnis sehingga akan melahirkan SDM kreatif dan inovatif menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Fakultas Seni Media Rekam menerjemahkan tema tersebut dalam sebuah tajuk  “Accelerate, Create, Innovate, Seni Media Rekam untuk Akselerasi SDM Inovatif dan Kreatif” ke dalam pameran dan penayangan karya-karya  seni media rekam yang diselenggarakan di Galeri Pandeng – FIAP Exhibition Center, Ruang Audio Visual di Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta yang juga dibarengi dengan pemutaran film layar tancap di halaman rektorat lama ISI Yogyakarta dan penayangan virtual.

Diharapkan karya karya pameran dan penayangan dari para dosen, mahasiswa, dan alumni Fakultas Seni Media Rekam, dari Program Studi Fotografi, Televisi dan Film, serta Animasi dapat mengungkapkan semangat kreatif dalam berbagai karya kontemporer fotografi, program televisi, film pendek, video art, film, desain karakter, concept artgame dan film animasi dalam dimensi teknologi baru, inovatif, dan terdesiminasikan pada semua stakeholder ke segala penjuru secara internasional baik luring maupun daring. Dengan berbagai potensi karya tersebut, maka pameran dan penayangan ini sekaligus merupakan pertanggungjawaban atas proses pendidikan selama satu tahun akademik dari semua program studi di Fakultas Seni Media Rekam.Demikianlah, pameran dan penayangan karya tahunan dari Fakultas Seni Media Rekam dalam rangka Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta ini diharapkan dapat mengimplementasikan semangat seni untuk menyongsong masa depan Indonesia Emas pada tahun 2045. Tak lupa pula, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada para pimpinan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta yang telah memprakarsai dan memfasilitasi pameran dan penayangan ini.

Demikian juga kepada para peserta pameran, mitra industri, panitia, dan segenap sivitas akademika ISI Yogyakarta yang telah memberi bentuk akhir dalam mewujudkan karya bersama ini.

      Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

      Salam sejahtera, 

      Om Santi, Santi, Santi, Om.

Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Prof. DR. Timbul Raharjo, M.Hum