Catatan Kuratorial Pameran dan Penayangan Karya Film dan Televisi

dalam Rangka Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta

Oleh: Sazkia Noor Anggraini, S.Sn., M.Sn.

PETA JALAN INDONESIA EMAS :

INOVASI DAN KREATIVITAS INSAN SENI FILM DAN TELEVISI

MENUJU INDUSTRI DAN EKONOMI KREATIF BERKELANJUTAN

Geliat perkembangan sumber daya manusia di bidang kreatif dalam dua dasawarsa terakhir menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini selaras dengan salah satu visi Indonesia Emas dalam sektor Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan subsektor Industri dan Ekonomi Kreatif, yakni penguatan struktur ekonomi kreatif dan digital yang fokus pada : (a) peningkatan daya saing SDM dan usaha kreatif/digital; (b) penguatan ekosistem; dan (c) pengembangan transformasi digital yang terintegrasi untuk mendorong produktivitas dan efisiensi ekonomi. Inovasi adalah kata kunci yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia menuju cita-cita ini. Harapannya, pada 100 tahun perayaan kemerdekaan Indonesia, SDM kreatif dan inovatif inilah yang menjadi basis kekuatan ekonomi, terutama membangun struktur ekonomi kreatif dan digital. Hadirnya perguruan tinggi seni strata satu bidang Film dan Televisi berperan dalam berkontribusi positif bagi terciptanya SDM dengan kemampuan inovasi dan keterampilan kreatif. SDM inilah yang nantinya menjadi aktor penting yang mendukung peta jalan menuju Indonesia Emas.

Membayangkan Indonesia pada 2045 tanpa seni film dan televisi seperti membayangkan hidup tanpa masa depan. Interseksi kehidupan manusia kini dengan media audio visual adalah keniscayaan, tidak ada hari tanpa layar. Kita mungkin menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar daripada di ruang kebersamaan. Secara masif, tontonan pun menjadi bagian dari kehidupan sosial. Tayangan, dalam bentuk paling sederhana hingga paling kompleks sekalipun menjadi bagian dari kebutuhan dengan akses yang makin ke sini makin tidak terbatas. Tiga puluh karya terpilih dalam Pameran dan Penayangan Karya Seni Media Rekam ini merupakan representasi beragamnya karya yang diproduksi baik oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Film dan Televisi sepanjang tahun 2023. Tajuk Seni Media Rekam untuk Akselerasi SDM Inovatif dan Kreatif diwujudkan dalam bentuk pilihan karya-karya yang memiliki tingkat kreativitas tinggi, nilai inovasi yang menonjol dari insan-insan seni film dan televisi terpilih.

Karya Seni Film dan Televisi yang dipilih pada perhelatan Dies Natalis ISI Yogyakarta ke-39 kali ini tidak terbatas pada karya film dan televisi saja, melainkan kemungkinan eksploratif pada medium, bentuk, hingga ruang. Karya-karya tidak hanya ditayangkan dalam layar lebar di ruangan tertutup, tetapi juga dipertontonkan dalam perhelatan layar tancap, memungkinkan partisipasi luas warga sekitar kampus. Lebih dari pada itu, kerja sama yang telah terjalin antara Fakultas Seni Media Rekam dengan Rangkai.id, penyedia layar digital memungkinkan seluruh karya dapat ditonton secara online, di manapun dan kapanpun selama pelaksanaan pameran dan penayangan karya melalui https://rangkai.id/.

Beragam bentuk karya seperti skenario film fiksi, naskah & ilustrasi serial animasi, video ilustrasi dan film tari yang dihasilkan secara kolaboratif dari para dosen pengajar Program Studi Film dan Televisi ditayangkan pada perhelatan ini. Karya mahasiswa dengan beragam pendekatan, isu, dan tema yang kreatif serta inovatif ikut berpartisipasi melalui lima karya film eksperimental dan dua puluh karya film fiksi pendek. Karya-karya ini terpilih dengan standar kelayakan yang memenuhi ekspektasi atas akselerasi SDM kreatif dan inovatif sesuai dengan tema yang diusung pada Dies Natalis ISI Yogyakarta ini. Harapannya, kontribusi Program Studi Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) dalam pendidikan tinggi bagi calon pekerja kreatif dan inovatif ini berkontribusi dalam peta jalan menuju Indonesia Emas 2045.